Letusan "Supervolcano" di Maine Menyaingi Kedahsyatan Toba
Seorang peneliti geologi bernama Sheila Seaman dalam pertemuan tahunan Geological Society of America, Selasa (29/10/2013), mengungkapkan adanya gunung api super di Maine, Amerika Serikat.
Menurut Seaman, gunung api super di Maine dahulu pernah meletus. Letusannya sangat besar, termasuk yang terbesar di dunia sepanjang sejarah, dan menyaingi letusan Gunung Toba di Sumatera Utara, Indonesia.
Hingga kini, letusan Toba dianggap sebagai yang terdahsyat. Letusan Toba terjadi 2,5 juta tahun yang lalu, menumpahkan 2.800 kubik magma dan diduga memusnahkan beberapa spesies satwa serta manusia.
Letusan gunung api super mampu mengosongkan dapur magma, meninggalkan jejak berupa kawah raksasa yang disebut kaldera. Letusan juga mengeluarkan abu dan debu yang akan membentuk lapisan vulkanik.
Dengan pemetaan geologi dan rekonstruksi tektonik, Seaman menemukan hubungan langsung antara ruang magma yang telah mengkristal dan mendingin, disebut pluton, dengan deposit abu, menunjuk pada adanya gunung api super di Maine.
Seperti diberitakan Livescience, Kamis (31/10/2013), Seaman mengatakan bahwa gunung api super di Maine pernah meletus antara 424 hingga 419 tahun lalu. Kedahsyatannya menyaingi letusan Toba.
Letusan diperkirakan terjadi karena adanya daratan seukuran Jepang menabrak wilayah timut Laurentia, kontinen utama Amerika Utara. Setelah itu, tekanan tektonik menyebar hingga kerak Bumi, menyebabkan magma di lapisan mantel Bumi naik.
Letusan gunung api super itu meninggalkan kaldera seluas 25 x 25 km di Mount Desert Island, Maine. Sebagai perbandingan, kaldera yang terbentuk karena letusan Toba memiliki luas 100 x 30 km.
Sementara itu, Seaman mengatakan bahwa lapisan tuf, batuan yang terbentuk dari abu vulkanik, di Cranberry Island, Maine, setebal 700 meter. Di Toba, ketebalannya 600 meter. Seaman akan melakukan penelitian lebih lanjut, terutama untuk mengonfirmasi sebab letusan gunung api super di Maine.
Menurut Seaman, gunung api super di Maine dahulu pernah meletus. Letusannya sangat besar, termasuk yang terbesar di dunia sepanjang sejarah, dan menyaingi letusan Gunung Toba di Sumatera Utara, Indonesia.
Hingga kini, letusan Toba dianggap sebagai yang terdahsyat. Letusan Toba terjadi 2,5 juta tahun yang lalu, menumpahkan 2.800 kubik magma dan diduga memusnahkan beberapa spesies satwa serta manusia.
Letusan gunung api super mampu mengosongkan dapur magma, meninggalkan jejak berupa kawah raksasa yang disebut kaldera. Letusan juga mengeluarkan abu dan debu yang akan membentuk lapisan vulkanik.
Dengan pemetaan geologi dan rekonstruksi tektonik, Seaman menemukan hubungan langsung antara ruang magma yang telah mengkristal dan mendingin, disebut pluton, dengan deposit abu, menunjuk pada adanya gunung api super di Maine.
Seperti diberitakan Livescience, Kamis (31/10/2013), Seaman mengatakan bahwa gunung api super di Maine pernah meletus antara 424 hingga 419 tahun lalu. Kedahsyatannya menyaingi letusan Toba.
Letusan diperkirakan terjadi karena adanya daratan seukuran Jepang menabrak wilayah timut Laurentia, kontinen utama Amerika Utara. Setelah itu, tekanan tektonik menyebar hingga kerak Bumi, menyebabkan magma di lapisan mantel Bumi naik.
Letusan gunung api super itu meninggalkan kaldera seluas 25 x 25 km di Mount Desert Island, Maine. Sebagai perbandingan, kaldera yang terbentuk karena letusan Toba memiliki luas 100 x 30 km.
Sementara itu, Seaman mengatakan bahwa lapisan tuf, batuan yang terbentuk dari abu vulkanik, di Cranberry Island, Maine, setebal 700 meter. Di Toba, ketebalannya 600 meter. Seaman akan melakukan penelitian lebih lanjut, terutama untuk mengonfirmasi sebab letusan gunung api super di Maine.
0 Komentar: